Hokus Fokus!

Barusan tadi abis komen ke blog teman, tentang usia dua puluhan. Trus, jadi mikir tentang diri sendiri yang kalau masih diberi umur sama Allah, insya Allah akan menutup pintu dua puluhan, dan menyambut kepala tiga dengan apapun caranya. Berasaaaa Medusa, kepala tiga, wkwkwkkkk....

Thirtysomething, they said.
Wah... ada aturannya! Hehe

Ada apa ya di usia tiga puluh? Tugas perkembangan apa yang harusnya diselesaikan? Kemapanan seperti apa yang sebaiknya sudah dicapai? Atau mungkin, tingkat kedewasaan seperti apa yang semestinya ditunjukkan? Masih jadi tanya tanya BESAARRRR dalam kepala saya sendiri.

Aku masih harus terus berjuang, ngga boleh santai-santai menikmati duit ortu karena sekarang tinggal bareng mereka. Tapi mau fokus nyoba usaha juga ngga mudah iiih.... banyak alasan dan segala rupa. Ninggalin kerjaan yang sekarang? Kata ibuku jangan, dengan berbagai pertimbangan dan kesempatan mengamalkan ilmu yang masih sedikit ini, walau target duniawi jelas di luar logika manusia normal angka segitu bisa mencukupi.

Tapi katanya hidup bukan cuma soal materi..... Tapi kan jadi muslim juga harus kaya, supaya bisa bersaing infak dengan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan... Jadi muslim itu kudu sederhana, tapi kudu juga punya akses ke harta yang banyak biar bisa bantu orang lain, bantuin ummat, bukan untuk memperkaya diri atau sekedar punya duit untuk belanja belanji ketika hati ingin. Itu!!!

Iya tapi sekarang masih mencari jalan menuju rahmat Allah... #mencobaPositif, hehehe... bahwa pintu rezeki itu ibarat ada 100, mungkin baru satu yang aku coba. Masih ada 99 lainnya, yang kalau ngga diketuk, kita ngga akan tahu seberapa deras alirannya. Ikhtiyar itu penting, tapi teteeeup kudu tawakkal sama Allah.

Kembali lagi harus fokus. Mencari nafkah ngga perlu juga 24/7 kayak convenience store, wkwkk... iya kali mereka punya banyak pegawai. Dirimu seorang suruh kerja 24 jam 7 hari sepekan, ada hak orang lain yang akan terabaikan. Pun juga hak diri sendiri. Masih kudu ngurus keluarga, ngurus diri sendiri, ngurus umat... #nggayaaaaaaa #siapadirimuuuuu #lebay

Maksudnya sih tadi ke target pribadi, masih mau menghafal sampe 30 juz khatam, tapi pengen nyari tambahan penghasilan. Pengen belajar jualan. Karena merasa jualan pulsa ini banyak diutanginnya dan jaringan juga belum banyak berkembang sehingga orderan masih belum bisa dikatakan cukup. Atau memang manusia itu tidak pernah puas dengan harta? Emas satu gunung Uhud pun, kalau dikasi dua ya diterima. Apalagi tiga, empat, atau sejuta.

Ah.... belajar dari burung kecil di sarangnya, rezeki itu tidak akan tertukar. Iya, ikhtiyar itu perlu, tapi proporsional lah. Kemampuanmu saat ini bagi waktunya gimana, itu saja dimaksimalkan. Harus siap dengan pendapat orang yang tidak sependapat. Harus siap untuk mencoba segala tantangan. Tapi inget untuk tetep ngaji, menyelesaikan target hafalan. Tetep murojaah, tetep ngajar ngaji. Tetep ngurus anak!!!!!

Kamu bisa, karena yang lebih berat dari kamu, BANYAK. dan mereka bisa.

Comments