Hi myself, it's me again after a while.
Kemana aja lu, Ras.... -___-#
Hahaaa... iya nih, aku sok sibuk ya. Seringkali alasannya ketiduran sambil nyusui, makanya ngga buka laptop trus ngetik sesuatu untuk blog. Padahal, pas ada waktu sekalipun, yang dikerjakan yang lainnya. Oke, ada cerita apa hari ini?
Aku maraton drakor Oh My Venus! sejak tadi malem sih, tapi ya pas capek, berhenti trus tidur. Aktivitas seperti biasa, trus sesempatnya buka hape, nonton lagi deh. Kau tahu kan, Drakor itu setidaknya 16 episode. Ini aja blum tamat. Masih baru sampe episode 11.
Ah kau... apa kabar hafalan? Katanya mau setor banyak hafalan baru hari Senin... yang bener aja. Gimana bisa kalau caranya kayak gini?
Ah, itulah... aku juga ngga ngerti. Berharap keajaiban yang ngga mungkin ya? Kurang niat. Kurang istiqomah. Hmm... Eh, aku juga jadi ngga makan lho. Kayak, ngga nafsu makan. Padahal ya laper. Tapi mendadak pengen perut rata, kayak di drama itu, kan ceritanya tentang pengacara yang dulunya kembang desa, trus jadi guwwwendut pas dia tambah usia. Trus ketemu sama personal trainer yang akhirnya ngelatih dia work-out supaya bisa nurunin berat badan. Eh, abis itu mereka saling jatuh cinta, dengan kompleksnya latar belakang masing-masing. Ehehehe...
Drakor ya emang selalu gitu kali... Kapokmu kapan...?
Engga tahu... Eh, aktornya kali ini keliatan manly banget tauuu.... berasaaa ideal type bangeeettt.. apa ya, kesannya, cowo seksi itu yang kayak gini. Cool, mature, independent, handsome, rich, hahaaa.. drakor lak selalu gitu.
Siapa?
So Ji Sub..=D
Oke, ditambah yang kemaren-kemaren, who are on the lists?
Eaaaa... yo ga inget semua sih, yang terpikir sekarang tu, Oppa yang masuk kategori oppa-oppa matang itu yaaa si So Ji Sub ini dan Gong Yoo. Ehehee. Teteeeup lah sama Gong Yoo.
Hmmm... iya sih, ganteng. Baper ngga sih?
Hehehehe... boong banget lah kalau bilang enggak. Berasaaa... Ya Allah, adakah yang seperti ini, muslim, hafal Qur'an dan sayang sama aku? Satuuu aja. Untuk aku dan anakku... Hehehee... tuh kan, beneran saya baper. Mumpung baper, sekalian lah aku cerita.
"Hmmm... yah, baiklah, ini tentang aku dan sedikit kisah cinta masa-masa lalu, yang tak perlu dikenang. Hanya diambil pelajaran, dan dibumbui supaya tampak dramatis... Kalau rasa itu tumbuh, ketika melihat cowo tampan, duluuuuu... yang bisa kuingat kala SD, ah, anak itu bahkan tak tahu perasaanku. Ketika SMP, yang sering adalah cowo itu suka sama teman sekelasku sendiri. Pernah sekali, dia suka aku, aku suka dia, dan kita menyatakan diri sebagai pasangan, tapi ya backstreet. Macam mana berani terang-terangan. Itu juga jarang jalan bareng. Paling banter telpon dan sms diam-diam. Hitungan bulan, putus. Menjelang masuk SMA, somehow, jadian lagi. Still lingers on my mind, those affection I used to have. Felt so real but superficial. =) It put a smile on my face, a little happy feeling inside when I remember it again, but it was nothing more than a past memory.
Ketika SMA, lagi-lagi suka ke orang yang 'salah', yang ternyata deket sama saya cuma untuk tanya PR, dan murni tidak ada perasaan yang lebih dari itu. Selebihnya adalah kemudian dia jadian dengan teman sebangku saya. Temannya dia katanya suka sama saya, tapi ngga pernah menyatakan dengan jelas, sampai ketika kita sama-sama lulus, melanjutkan kuliah di dua kota berbeda, sebuah pernyataan via sms yang sempat kuabaikan, dan hingga hari ini hilang kontak. Sudah semestinya lah.
Dan ketika suatu hari, setelah lulus S2 dan aku kembali ke kota tempatku dibesarkan, seperti sebuah mimpi dan keajaiban cerita dalam drama, kenal baru sebentar kemudian melamar untuk pernikahan, dengan alasan tidak ingin pacaran. Karena Allah, karena Rasulullah SAW. To be honest, I was so impressed and touched by the moment. Dan terbesit, is it him the right one? The chosen one? The one and only for me? Okelah, baru kenal sebentar tak apa, nanti juga seiring berjalannya waktu kita akan lebih saling mengenal. Yang penting itikad baiknya untuk menjadi yang halal sesuai aturan agama harus diutamakan. Ketika mungkin banyak yang lain di luar sana (bukan ke aku) lebih memilih pacaran, TTM, atau malah hubungan tanpa status, friend-zone, brother-zone, or worse than that, yang ini memilih yang syar'i. Kenapa tidak?
dan.... jodoh cukup sampai di sana, di usia tiga tahun, yang bahkan lebih singkat dari pendudukan Jepang di Indonesia yang diramalan Jayabaya seumur jagung. Kalau ada yang berani tanya perasaan, ya perih, ya sedih, ya mangkel. Ngga rela, ngga percaya. Tapi bukan karena personnya. Bukan karena aku tergila-gila padanya, ngga bisa melupakan dia, hahahaa... yuk muntah yuuuuk... Tadi pun aku ke kondangan, watching couples eating together, nursing their newborn together, looking at the happily newlywed couple... ada sedikit perih di dalam diri. Tapi, apa itu karena "dia", that person itu, tidak ada di sini? Tidak. Lebih karena aku merasa sendirian. So it's basically me and myself. My selfish ego. It's the idea of being together, regardless of the person.
Jadi, aku dengan senang hati berlepas diri dari si mantan terindah ini, hahahaaa... yang lewat dia, Allah menitipkan satu amanah besar yang masih sangat berat untuk kutanggung, tapi aku berusaha yakin bahwa Allah akan memampukan.. dan untuk menikah lagi.... =) nah, not for now, maybe not even in the next few years from now. Or maybe not ever again because of my so-called trauma...
Tapi punya kriteria ideal untuk saat ini, boleh dong? Wkwkwkwkk...
A mix of Fatih Seferagic, So Ji Sub, Gong Yoo and George Clooney, who age beautifully , ahahahhaaa....
lupakan."
Wow... jadi itu ceritamu hari ini, Ras... gara-gara drakor kan ya. Wkwkwkwkk... are you such a loner, Ras?
Ngga tahu juga lah. Kadang aku ngerasa demikian. My mom has my father. She take care of her grandson far better than I am. Sometimes I feel like stupid silly idiot moron at home, when she takeover things that should be my responsibility by common sense. Adekku dua di luar kota, satu sudah mandiri di Jakarta, satunya lagi penelitian di Tangerang. Nggaaaak jarang aku pengen kabur ke Jepang, saking kagak punya dana, dan masih cukup sadar untuk tidak nyesel di kemudian hari, menelantarkan satu-satunya darah daging yang doanya bisa menyelamatkanku di akhirat nanti, jika aku bisa mendidiknya jadi anak saleh.
Ayo senyum dulu, Ras. Gapapa, it's not easy tapi kamu akan menemukan cara untuk bertahan. Untuk sekarang, mungkin lebih banyak diam lebih baik...
Iya, kau benar. Keep calm and watch drakor. Lho? Wkwkwkwkkk... It's okay, life gets tough sometimes, most of the time you might be misunderstood by others, and don't bother to explain yourself. Iya deh aku akan berusaha gitu aja. Aku sadar diri kalau ngga sempurna, ibu yang ngga sepenuhnya buat Fatih, masih banyak emosinya daripada nurturing-nya. Apalagi ada ibu yang lebih senior, yang lebih bisa ngatur emosi, lebih oke lah. Lebih powerful.... I can't beat her in anyway. Even though it hurts when she treats me like, well... the way I don't want to be treated like that^^; my own mistake. I admit it.
Boleh lari, tapi jangan lama-lama. Hanya jeda, dan bukan kabur. Hadapi, walau berat, Ras. Mo diomong apa sama orang lain, terima saja. Embrace it, learn from it. Gapapa, just stay in the right path and you will secure your Afterlife. Bismillah. Udah jangan ngeliatin Oppa-deul itu terus ya!!
(from me to myself, another message for the future, Saturday April 15, 2017. Di kamar, dan membiarkan anakku main dengan kakek-neneknya... kabur...)
Kemana aja lu, Ras.... -___-#
Hahaaa... iya nih, aku sok sibuk ya. Seringkali alasannya ketiduran sambil nyusui, makanya ngga buka laptop trus ngetik sesuatu untuk blog. Padahal, pas ada waktu sekalipun, yang dikerjakan yang lainnya. Oke, ada cerita apa hari ini?
Aku maraton drakor Oh My Venus! sejak tadi malem sih, tapi ya pas capek, berhenti trus tidur. Aktivitas seperti biasa, trus sesempatnya buka hape, nonton lagi deh. Kau tahu kan, Drakor itu setidaknya 16 episode. Ini aja blum tamat. Masih baru sampe episode 11.
Ah kau... apa kabar hafalan? Katanya mau setor banyak hafalan baru hari Senin... yang bener aja. Gimana bisa kalau caranya kayak gini?
Ah, itulah... aku juga ngga ngerti. Berharap keajaiban yang ngga mungkin ya? Kurang niat. Kurang istiqomah. Hmm... Eh, aku juga jadi ngga makan lho. Kayak, ngga nafsu makan. Padahal ya laper. Tapi mendadak pengen perut rata, kayak di drama itu, kan ceritanya tentang pengacara yang dulunya kembang desa, trus jadi guwwwendut pas dia tambah usia. Trus ketemu sama personal trainer yang akhirnya ngelatih dia work-out supaya bisa nurunin berat badan. Eh, abis itu mereka saling jatuh cinta, dengan kompleksnya latar belakang masing-masing. Ehehehe...
Drakor ya emang selalu gitu kali... Kapokmu kapan...?
Engga tahu... Eh, aktornya kali ini keliatan manly banget tauuu.... berasaaa ideal type bangeeettt.. apa ya, kesannya, cowo seksi itu yang kayak gini. Cool, mature, independent, handsome, rich, hahaaa.. drakor lak selalu gitu.
Siapa?
So Ji Sub..=D
aigoo.. lelahnya.. hahaha |
Oke, ditambah yang kemaren-kemaren, who are on the lists?
Eaaaa... yo ga inget semua sih, yang terpikir sekarang tu, Oppa yang masuk kategori oppa-oppa matang itu yaaa si So Ji Sub ini dan Gong Yoo. Ehehee. Teteeeup lah sama Gong Yoo.
lagi baca apa, Bang? Wkwkwk |
Hmmm... iya sih, ganteng. Baper ngga sih?
Hehehehe... boong banget lah kalau bilang enggak. Berasaaa... Ya Allah, adakah yang seperti ini, muslim, hafal Qur'an dan sayang sama aku? Satuuu aja. Untuk aku dan anakku... Hehehee... tuh kan, beneran saya baper. Mumpung baper, sekalian lah aku cerita.
"Hmmm... yah, baiklah, ini tentang aku dan sedikit kisah cinta masa-masa lalu, yang tak perlu dikenang. Hanya diambil pelajaran, dan dibumbui supaya tampak dramatis... Kalau rasa itu tumbuh, ketika melihat cowo tampan, duluuuuu... yang bisa kuingat kala SD, ah, anak itu bahkan tak tahu perasaanku. Ketika SMP, yang sering adalah cowo itu suka sama teman sekelasku sendiri. Pernah sekali, dia suka aku, aku suka dia, dan kita menyatakan diri sebagai pasangan, tapi ya backstreet. Macam mana berani terang-terangan. Itu juga jarang jalan bareng. Paling banter telpon dan sms diam-diam. Hitungan bulan, putus. Menjelang masuk SMA, somehow, jadian lagi. Still lingers on my mind, those affection I used to have. Felt so real but superficial. =) It put a smile on my face, a little happy feeling inside when I remember it again, but it was nothing more than a past memory.
Ketika SMA, lagi-lagi suka ke orang yang 'salah', yang ternyata deket sama saya cuma untuk tanya PR, dan murni tidak ada perasaan yang lebih dari itu. Selebihnya adalah kemudian dia jadian dengan teman sebangku saya. Temannya dia katanya suka sama saya, tapi ngga pernah menyatakan dengan jelas, sampai ketika kita sama-sama lulus, melanjutkan kuliah di dua kota berbeda, sebuah pernyataan via sms yang sempat kuabaikan, dan hingga hari ini hilang kontak. Sudah semestinya lah.
Dan ketika suatu hari, setelah lulus S2 dan aku kembali ke kota tempatku dibesarkan, seperti sebuah mimpi dan keajaiban cerita dalam drama, kenal baru sebentar kemudian melamar untuk pernikahan, dengan alasan tidak ingin pacaran. Karena Allah, karena Rasulullah SAW. To be honest, I was so impressed and touched by the moment. Dan terbesit, is it him the right one? The chosen one? The one and only for me? Okelah, baru kenal sebentar tak apa, nanti juga seiring berjalannya waktu kita akan lebih saling mengenal. Yang penting itikad baiknya untuk menjadi yang halal sesuai aturan agama harus diutamakan. Ketika mungkin banyak yang lain di luar sana (bukan ke aku) lebih memilih pacaran, TTM, atau malah hubungan tanpa status, friend-zone, brother-zone, or worse than that, yang ini memilih yang syar'i. Kenapa tidak?
dan.... jodoh cukup sampai di sana, di usia tiga tahun, yang bahkan lebih singkat dari pendudukan Jepang di Indonesia yang diramalan Jayabaya seumur jagung. Kalau ada yang berani tanya perasaan, ya perih, ya sedih, ya mangkel. Ngga rela, ngga percaya. Tapi bukan karena personnya. Bukan karena aku tergila-gila padanya, ngga bisa melupakan dia, hahahaa... yuk muntah yuuuuk... Tadi pun aku ke kondangan, watching couples eating together, nursing their newborn together, looking at the happily newlywed couple... ada sedikit perih di dalam diri. Tapi, apa itu karena "dia", that person itu, tidak ada di sini? Tidak. Lebih karena aku merasa sendirian. So it's basically me and myself. My selfish ego. It's the idea of being together, regardless of the person.
Jadi, aku dengan senang hati berlepas diri dari si mantan terindah ini, hahahaaa... yang lewat dia, Allah menitipkan satu amanah besar yang masih sangat berat untuk kutanggung, tapi aku berusaha yakin bahwa Allah akan memampukan.. dan untuk menikah lagi.... =) nah, not for now, maybe not even in the next few years from now. Or maybe not ever again because of my so-called trauma...
Tapi punya kriteria ideal untuk saat ini, boleh dong? Wkwkwkwkk...
A mix of Fatih Seferagic, So Ji Sub, Gong Yoo and George Clooney, who age beautifully , ahahahhaaa....
lupakan."
Wow... jadi itu ceritamu hari ini, Ras... gara-gara drakor kan ya. Wkwkwkwkk... are you such a loner, Ras?
Ngga tahu juga lah. Kadang aku ngerasa demikian. My mom has my father. She take care of her grandson far better than I am. Sometimes I feel like stupid silly idiot moron at home, when she takeover things that should be my responsibility by common sense. Adekku dua di luar kota, satu sudah mandiri di Jakarta, satunya lagi penelitian di Tangerang. Nggaaaak jarang aku pengen kabur ke Jepang, saking kagak punya dana, dan masih cukup sadar untuk tidak nyesel di kemudian hari, menelantarkan satu-satunya darah daging yang doanya bisa menyelamatkanku di akhirat nanti, jika aku bisa mendidiknya jadi anak saleh.
Ayo senyum dulu, Ras. Gapapa, it's not easy tapi kamu akan menemukan cara untuk bertahan. Untuk sekarang, mungkin lebih banyak diam lebih baik...
Iya, kau benar. Keep calm and watch drakor. Lho? Wkwkwkwkkk... It's okay, life gets tough sometimes, most of the time you might be misunderstood by others, and don't bother to explain yourself. Iya deh aku akan berusaha gitu aja. Aku sadar diri kalau ngga sempurna, ibu yang ngga sepenuhnya buat Fatih, masih banyak emosinya daripada nurturing-nya. Apalagi ada ibu yang lebih senior, yang lebih bisa ngatur emosi, lebih oke lah. Lebih powerful.... I can't beat her in anyway. Even though it hurts when she treats me like, well... the way I don't want to be treated like that^^; my own mistake. I admit it.
Boleh lari, tapi jangan lama-lama. Hanya jeda, dan bukan kabur. Hadapi, walau berat, Ras. Mo diomong apa sama orang lain, terima saja. Embrace it, learn from it. Gapapa, just stay in the right path and you will secure your Afterlife. Bismillah. Udah jangan ngeliatin Oppa-deul itu terus ya!!
(from me to myself, another message for the future, Saturday April 15, 2017. Di kamar, dan membiarkan anakku main dengan kakek-neneknya... kabur...)
Comments
Post a Comment