Hari ini mellow... Hmm. Iya, mellow. Bukan melon, bukan sulap bukan sihir, ahahhaa...
Let's be true to yourself, Raz. If you can't do this much then, I'm afraid you'll start lying all the time.
I miss an old friend today. Hmm, maybe someone I'm not supposed to missed at all. He was someone I used to know, a classmate in high school. A crush I used to have, but too late. Hihiy...
Yaa, intinya aku penasaran dengan kabar anak ini. Dia tinggal dimana, kerja dimana, sekolah spesialisnya sudah selesai atau belum, udah nikah atau belum, wkwkwkkw... yahhh gitu lah. For nothing sih. Memuaskan rasa ingin tahu yang belum tentu berbalas. Kayak, emang masih jamannya, Ras?
Kadang tu, hidup kayak butuh semacam percikan-percikan kejutan untuk tetap merasa excited, walaupun itu ngga semestinya kali ya. Cuma untuk seru-seruan, sementara kewajiban masih banyak, ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi, kesedihan tentang masa lalu yang tidak akan berubah, seberapapun ditangisi. Tentang rasa yang terlambat disadari, yang dikejar tapi masih tak sampai. Hummm... kembali lagi ke prinsip awal, jodoh itu sudah ada yang ngatur. Menikah mungkin artinya berjodoh, tapi seberapa lama jodoh itu bertahan juga, hanya Allah yang tahu. Mungkin menikah belum tentu berjodoh? Bisa jadi jodohnya dengan yang lain lagi, yang akan bertahan lebih lama, sampai di akhirat sana. Bisa jadi jodohnya di kampung akhirat, di surga yang penuh kenikmatan... sapa yang tahu hayoo?
Yang jelas sih ngga boleh main api :P Please, don't do anything stupid that will embarrass yourself and your family. Kondisi kayak gini udah ngga jamannya mikir tentang diri sendiri. Ada si kecil, ada dua keluarga besar, ada pekerjaan, upaya bertahan hidup, perencanaan masa depan dan lain sebagainya.
Iya, pengennya gitu. Alhamdulillah tidak berlanjut panjang cerita menyapanya kembali via FB. Aarrrgh, gara-gara FB jadi inget lagunya Gigi yang judulnya Facebook. Padahal ya ngga mirip juga kisahnya. Inget juga sama lagunya Club Eighties, Dari Hati. Seriusan, aku seperti kembali ke masa-masa mudaku dulu ituhhh... ahahahhaaaa... so mellow, carefree and full of emotions.
Sekarang juga masih emosional, tapi dipaksa untuk lebih rasional. Hohoho... Iya, kondisinya sudah beda, banget. Harus lebih kuat, lebih banyak senyum, lebih bersyukur. Those sparkling little memories of the past should stay in the past. Kecuali kalau memang Allah mentakdirkan un niveau rendez-vous dengan someone far better in every aspect... aku juga kudu terbuka dengan opsi itu. Walaupun saat ini antara iya dan tidak untuk sebuah langkah baru. Trauma? Hmm... lebih karena males repot sih.
Humm... for now, get back to your sense lah, Ras. It's not the time for another joke...
ah... ini kenapa jadi terjebak di ruang nostalgia... >__< atau ruang rindu, Raz?
Let's be true to yourself, Raz. If you can't do this much then, I'm afraid you'll start lying all the time.
I miss an old friend today. Hmm, maybe someone I'm not supposed to missed at all. He was someone I used to know, a classmate in high school. A crush I used to have, but too late. Hihiy...
Yaa, intinya aku penasaran dengan kabar anak ini. Dia tinggal dimana, kerja dimana, sekolah spesialisnya sudah selesai atau belum, udah nikah atau belum, wkwkwkkw... yahhh gitu lah. For nothing sih. Memuaskan rasa ingin tahu yang belum tentu berbalas. Kayak, emang masih jamannya, Ras?
Kadang tu, hidup kayak butuh semacam percikan-percikan kejutan untuk tetap merasa excited, walaupun itu ngga semestinya kali ya. Cuma untuk seru-seruan, sementara kewajiban masih banyak, ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi, kesedihan tentang masa lalu yang tidak akan berubah, seberapapun ditangisi. Tentang rasa yang terlambat disadari, yang dikejar tapi masih tak sampai. Hummm... kembali lagi ke prinsip awal, jodoh itu sudah ada yang ngatur. Menikah mungkin artinya berjodoh, tapi seberapa lama jodoh itu bertahan juga, hanya Allah yang tahu. Mungkin menikah belum tentu berjodoh? Bisa jadi jodohnya dengan yang lain lagi, yang akan bertahan lebih lama, sampai di akhirat sana. Bisa jadi jodohnya di kampung akhirat, di surga yang penuh kenikmatan... sapa yang tahu hayoo?
Yang jelas sih ngga boleh main api :P Please, don't do anything stupid that will embarrass yourself and your family. Kondisi kayak gini udah ngga jamannya mikir tentang diri sendiri. Ada si kecil, ada dua keluarga besar, ada pekerjaan, upaya bertahan hidup, perencanaan masa depan dan lain sebagainya.
Until you are definitely ready for a new beginning, please refrain yourself from anything silly...
Iya, pengennya gitu. Alhamdulillah tidak berlanjut panjang cerita menyapanya kembali via FB. Aarrrgh, gara-gara FB jadi inget lagunya Gigi yang judulnya Facebook. Padahal ya ngga mirip juga kisahnya. Inget juga sama lagunya Club Eighties, Dari Hati. Seriusan, aku seperti kembali ke masa-masa mudaku dulu ituhhh... ahahahhaaaa... so mellow, carefree and full of emotions.
Sekarang juga masih emosional, tapi dipaksa untuk lebih rasional. Hohoho... Iya, kondisinya sudah beda, banget. Harus lebih kuat, lebih banyak senyum, lebih bersyukur. Those sparkling little memories of the past should stay in the past. Kecuali kalau memang Allah mentakdirkan un niveau rendez-vous dengan someone far better in every aspect... aku juga kudu terbuka dengan opsi itu. Walaupun saat ini antara iya dan tidak untuk sebuah langkah baru. Trauma? Hmm... lebih karena males repot sih.
Humm... for now, get back to your sense lah, Ras. It's not the time for another joke...
this is it! |
apapun asal jangan ruang sidang lagi ya=)
raas kalimat ending yg makjleb dan mak ndredeg.. quotesnya itu juga loh at some point you realize some people can stay in your heart not your life. bener bgtt kata Allah Apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah dan sebaliknya. Just be positive and enjoy this rainbow of emotional rasional moment in freedom because not everyone can (kayak aku nih ga bs lagi rainbow2an ahahahaha)
ReplyDeletewkwkwk.. iya mba, bener.. aku pas nemuin quote itu langsung... "Deg"... bismillah =) semoga masih positif dan bukan emosi yg sesat, hehe... suwun mbaaa
ReplyDelete