Diary of High School Life: Revisiting Past

Efek bersih-bersih lemari dan ngepakin buku-buku lama itu... Ketemu lagi sama kumpulan buku harian yang kutulis sejak SMP sampai lulus 2S ini, sampe nikah, sampe udah enggak nikah lagi ini. Ah.... masa berlalu, tulisan tetap tertinggal untuk mengingatkan kita yang masih hidup hari ini.

Bahwa dulu, kita pernah muda, pernah bodoh, pernah begitu ceria hanya gara-gara sepotong SMS yang, klo dibaca lagi nggilani pol bahasane. Tapi pada masa itu, sepotong cerita itu bisa bikin kita senyum-senyum seharian. Begitu sederhana. Jujur, dan... hummm... kenangan, kah...

as if looking from a window, to a place you can't reach anymore.
past and present.


Kalau diingat-ingat terus yang sudah berlalu itu, mungkin pada satu titik, aku ingin menyeret kembali masa lalu itu dan menghadirkannya kembali di masa kini, dengan kondisiku saat ini. Seolah itu lebih baik, seolah aku akan lebih bahagia. Seolah, tidak akan terjadi hal buruk apa-apa dan aku bisa senyum bahagia kayak di drama-drama.

Iya kali, Raaaas!!!!! >____<

Hehehe... masa lalu itu bukan untuk jadi bayang-bayang, atau untuk dihadirkan kembali ke masa kini dan beranggapan bahwa hidup kita akan jadi lebih baik. Ia disebut masa lalu karena ia sudah pergi, sudah berlalu dan jadi pelajaran berharga untuk kita yang sekarang bahwa dulu kita pernah begini dan begitu, dan berterimakasihlah saja pernah mengalaminya. Tidak untuk diulang, karena masa kini punya ceritanya sendiri, dan masa depan masih bisa berubah seperti adonan pudding yang masih diaduk di panci. Selama kamu belum menuangnya ke cetakan, bentuknya masih bisa jadi apa saja, tapi rasa, sudah disiapkan di panci. Tetap saja tidak ada yang pasti, karena bisa jadi puddingnya gagal trus ngga mau beku, ahahhaa... pengalaman. Ini cerita diari kok jadi ke pudding... wkwwkkwkwkw.. gagal fokus terussss.

Kalau memang seseorang di masa lalu ditakdirkan Allah untuk ada di masa kini kita atau di masa depan, dia akan hadir, apapun yang terjadi dan tidak akan ada yang bisa menghalangi. Tapi kalau memang kisah dia cukup sampai di masa lalu, maka sadarilah bahwa dia memang tidak berjalan beriringan untuk tetap ada di masa kini apalagi masa depan kita. Mungkin setelah berpisah 20 tahun, ada "reuni" tak terduga bahwa jalan kalian berpotongan kembali. Mungkin juga tidak akan bertemu lagi, no matter how desperate you pray for another encounter.

Setelah sampai di paragraf ini, aku mencoba duduk tenang dan tersenyum pada diriku sendiri. Berusaha memaafkan diri atas 'perasaan yang terlambat kusadari', setelah kesempatan bersama sebagai teman sekelas selama 3 tahun, rasa itu tidak pernah tumbuh lebih tinggi dari sekedar "friend-zone" dan kekaguman bahwa dia anak yang cerdas, melankolis, puitis, baik hati, too good to be true, dan bahwa rasa tertarik itu munculnya ke sahabatnya. Apa iya ada yang terlambat, Ras?

Mungkin semua ada masanya, ada pace-nya sendiri....

Kadang, kudu sedikit berputar-putar bukan karena salah jalan, kudu nyasar dan sampai di jalan buntu untuk akhirnya mundur dan berbalik, bukan karena gak becus... tapi memang kudu seperti itu jalan yang harus kamu tempuh untuk mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan yang ada. Memang itu jalannya, Ras. Gapapa...

Try to forgive yourself for everything that happened, that it happened for a very good reason and be thankful to it. Sebelum kamu berusaha memaafkan dia yang menurutmu sudah mengacak-acak hidupmu dan menyisakan perihhhh yang tak pernah ingin kau rasakan, cobalah memaafkan dirimu sendiri karena sudah terlibat dengan orang yang demikian, dan bahwa lewat kehadirannya, Allah menitipkan hadiah yang istimewa yang tidak dimiliki semua orang. Bahwa akhirnya dia cuman selayang pandang trus sekarang pergi, ya sudah, terimalah, let him go. It's for good. Forgive yourself and don't cling to such existence. Allah knows better.

I deserve to be happy. I should know better about that and be happy... =)
It's a beautiful life.

Maybe one day, he will come again to your life, in a better version that you can never imagine. Vice versa. Maybe it's you who visit him in a better version he can never expect. Or, both of you will meet another awesome someone to each other's life.... Sabar aja. Jalur langit itu express tapi hasilnya tidak selalu terlihat besok, tapi doamu pasti didengar. Allah ngga tuli, ngga tidur dan ngga abai.

Jalur langit, Ras....=)
I hope to see you again...

Comments