Senandika Lalala

Menyapa diri sendiri lewat dunia maya.... Seperti jalan berputar untuk kembali ke diri sendiri. Kadang, ada jarak yang perlu terbentang untuk bisa melihat sesuatu lebih jelas.

Halo Ras...

Lagi-lagi merasa sendirian. Tentang, kenapa harus ditinggalkan, kenapa tidak dipahami. Kenapa tidak bisa cerita ke orang lain, kenapa harus menahan cerita sendiri. Sederhananya karena manusia selalu mengeluh, tapi penghuni surga punya kualitas lebih.... Kamu, mau jadi manusia biasa, atau kembali ke "level" mu yang sebenarnya, bahwa sesungguhnya seluruh anak Adam adalah penghuni surga yang... yah, 'terusir' karena kesalahan kakek moyangnya. Tergoda...

You are better than you thought.

Ya Allah, kenapa ya Allah? Kenapa saya, kenapa begini, kenapa begitu. Terus aja bertanya tanpa bisa segera mendengar jawabnya, belum mampu paham. Gagal fokus dalam banyak hal....

Kadang tu seseorang cuma ingin dimengerti ceritanya dari awal sampai hari ini, tapi tidak semua orang sempat untuk paham, karena mereka juga butuh dipahami, cerita mereka dari awal sampai hari ini, dan orang itu juga ngga paham. Masing-masing lelah untuk mengalah jadinya salah paham.

Belajar untuk diam, dan memandang dari kejauhan. Mungkin nanti kamu akan lebih paham, Ras. Kenapa hidup jadi demikian.... rumit dalam pandanganmu, padahal sebenarnya begitu sederhana. Tinggal jalani, dan syukuri yang kamu terima. Ngga usah dibikin sulit. Kalau memang sekarang sesuatu jadi rahasia, itu hanya karena belum saatnya terungkap saja. Nanti juga semua basi.

Ah, gloomy... Hujan gerimis dalam hati seperti mengamati badai dari balik jendela ruangan kedap suara. begitu riuh di luar sana, tapi kamu seolah tak mendengar apa-apa... Sesuatu terjadi, kamu bisa lebat titik hujan yang mengguyur pepohonan dan jalanan. Tapi kamu diam di dalam ruang nyamanmu, yang dingin buatan karena pendingin ruangan. Merapatkan jaketmu yang tebal, alih-alih mematikan pendingin dan berjalan sedikit ke luar sana untuk merasakan hujan yang sebenarnya.

Hening.... tapi badai. Badai, tapi tanpa suara.
Sepi itu bukan tidak ada suara, intensitas kecil yang mungkin diredam...

Tidak apa... badai pun akan berlalu. Tidak apa....

Comments

  1. Suka banget sama tulisannya ❤
    Mmm, kayaknya kok sama ya dg isi hati saya. Eh, tapi bisa jadi akan ada pembaca lain yg merasakan hal yg
    Sama. 😂
    Semangat menulis ❤

    ReplyDelete

Post a Comment